Gangguan Kulit Karena Tungau (Scabies)
Gangguan kulit yang disebabkan oleh kutu atau tungau yang disebut sarcoptes scabiei. Tungau ini mempunyai siklus hidup mulai dari perkawinan kemudian tungau betina yang telah dibuahi menggali terowongan di bawah kulit ari sambil meletakkan telurnya. Tungau betina ini dapat hidup sebulan lamanya. Telur menetas dalam waktu 3 – 5 hari. Seluruh siklus hidup mulai dari telur sampai bentuk dewasa antara 8 – 12 hari.
Gatal yang terjadi karena aktivitas dari tungau tersebut. Kelainan kulit yang timbul tidak hanya disebabkan oleh tungau tersebut tetapi juga oleh penderita sendiri akibat garukan. Kulit menjadi kemerahan, menonjol, gatal pada malam hari karena aktivitas tungau lebih tinggi pada suhu lebih lembab dan panas. Nampak jelas bergaris putih ke abu-abuan. Daerah yang disukai diantara sela jari, pergelangan tangan, siku, lipat ketiak, puting susu, pusar, bokong, alat kelamin luar pria, perut bagian bawah.
Pada anak bayi bisa timbul di telapak tangan atau telapak kaki. Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok misalnya 1 keluarga atau 1 kampung yang padat penduduknya. Dan bisa menyerang pada usia berapa saja tapi umumnya pada anak-anak dan dewasa muda. Sangat menular, dapat melalui kontak langsung kulit dengan kulit (berjabat tangan, tidur bersama atau hubungan seksual) dan melalui kontak tidak langsung (pakaian, handuk, sprei, bantal dll).
Pengobatan harus diberikan sekaligus pada seluruh anggota keluarga atau populasi yang terkena dan harus efektif terhadap semua fase siklus tungau.
Gangguan Kulit Karena Larva Cacing (Creeping Eruption)
Gangguan ini sering terjadi pada para petani, tentara, anak-anak yang sering berjalan tanpa alas kaki dan sebagainya. Kelainan kulit yang terjadi karena peradangan akibat masuknya larva cacing tambang ke dalam kulit disertai rasa gatal dan panas. Larva tersebut berjalan jalan tanpa tujuan di bawah kulit. Mula-mula akan timbul tonjolan-tonjolan kecil kemudian berjejer berbentuk garis atau berkelok-kelok timbul dan kemerahan. Kemerahan menunjukkan larva tersebut telah berada di kulit selama beberapa jam atau hari.
Tonjolan ini menjalar seperti benang dan berkelok dapat mencapai panjang beberapa sentimeter. Rasa gatalnya lebih terasa di malam hari. Sering menyerang di tungkai, telapak tangan, anus, bokong, paha atau bagian tubuh mana saja yang kontak dengan tempat larva tersebut.
Untuk membedakan dengan scabies yaitu terowongan yang terbentuk oleh scabies tidak sepanjang larva cacing ini.
Pengobatannya dengan pemberian obat cacing berspektrum luas. Tapi karena efek sampingnya cukup banyak maka dianjurkan pengobatannya dalam pantauan dokter. Cara terapi lain ialah krayoterapi. Krayoterapi menggunakan ‘dry ice’/kloretil yang diberikan selama 45 detik sampai 1 menit selama 2 hari berturut-turut. Cara tersebut di atas agak sulit karena kita tidak mengetahui secara pasti dimana larva berada. Dan bila terlalu lama penggunaan krayoterapi di khawatirkan dapat merusak jaringan sekitarnya.
Gangguan kulit ini tidak berbahaya karena hanya bermanifestasi di bawah kulit saja. Tapi bila gangguan ini tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan gangguan kulit kronis dan berbekas. Sehingga secara kosmetik menimbulkan rasa kurang nyaman.
Gangguan Kulit Karena Tungau dan Larva Cacing - Kanal Arudam