Keberadaan jalan Braga Bandung mulai ramai saat orang Belanda membuka bar, toko, tempat hiburan. Keberadaan toko yang menjual pakaian bergaya paris sekitar tahun 1920-an menjadikan toko dan butik di jalan Braga ini semakin ramai dikunjungi orang Belanda dan juga orang pribumi.
Perkembangan jalan Braga ramai tersebut, hadir juga tempat-tempat hiburan malam dan juga prostitusi yang membuat Braga sebagai tempat wisata bagi lelaki hidung belang. Kesan negatif jalan Braga oleh masyarakat Bandung waktu itu diantispasi dengan membuat selebaran yang berisi “Para Tuan-tuan Turis sebaiknya tidak mengunjungi Bandung apabila tidak membawa istri atau meninggalkan istri di rumah”. Dari sinilah istilah “ Kota Kembang ” untuk sebutan kota Bandung mulai dikenalkan.
Saat ini, jalan Braga masih merupakan salah satu tempat wisata di Bandung yang favorit bagi masyarakat Bandung dan wisatawan luar kota jika berkunjung di Bandung. Bahkan Pemkot Bandung mengadakan Braga Culinary Night atau BCN pada akhir pekan untuk menghidupkan suasana Jalan Braga sebagi tempat hiburan atau bernostalgia.
Braga Tempat Wisata Di Bandung Penuh Nostalgia - Kanal Arudam